Thursday, October 19, 2017

Pertama kali tau positif hamil, Lucunya dede

Setelah sebelumnya saya nulis tentang pengalaman menggunakan Test Pack. Dari hasil TP yang invalid dan 2x negatif, sampai membuat saya benar-benar merasa belum bisa menjadi istri yang sempurna untuk papah dan muncul lah pikiran-pikiran yang gak karuan. Memang pernikahan saya masih lah terbilang sangat dini sejak bulan Maret dan tidak pantas untuk mengeluh. Tapi sebagai seorang istri tentu akan merasa sedih dong...

Pada tanggal 19 Mei 2017 saya beranikan untuk TP ulang karena sejak tanggal 9 Mei 2017 saya tidak kunjung haid, artinya saya sudah telat haid selama 10 hari. Hati saya dan papah dag dig dug pada saat ingin melihat hasilnya, rasanya seperti ingin menyaksikan undian uang tunai ratusan juta rupiah haha. Ternyataaa... Alhamdulillah puji syukur hasil menunjukan 2 strips.

Subhanallah senangnya luar biasa. Papah lompat-lompat kegirangan, mengelus kepala dan perut saya sambil meneteskan air mata. Unchhh so sweet lah pokoknya.
Sementara itu saya masih shock gak percaya, seperti mati rasa, gak tau harus mengekspresikan dengan cara apa. Yang jelas bahagia bangeeett...

Untuk benar-benar memastikan, saya dan papah langsung dateng ke Bidan, tak lupa membawa hasil test nya. Setelah diperiksa, diukur tinggi perut, detak jantung janin, dan ditanya-tanya lalu Ibu Bidan bilang kalau usia kandungan saya sudah 10 minggu. Lantas saya dan papah langsung lirik-lirikan dong.
"Lhoo kok 10 minggu? Sebelumnya 3x saya test negatif loh bu. Saya juga kan nikah tanggal 12 Maret. Apa mungkin dari tanggal 12 itu terjadi pembuahan? Dan apakah selama ini gak terdeteksi?"
Si ibu bidan pun menjelaskan bla bla bla. Saya dan papah pun hanya mengangguk-angguk saja karena mungkin bidan nya lebih mengerti.

Namun, saya merasa kok seperti berbeda dengan ibu hamil yang lain. Di usia kehamilan yang makin hari semakin bertambah ini banyak yang komentar Kok perutnya masih kecil ya? Kok ibu nya ga gendut ya? Ko tidak terlihat seperti orang hamil ya? Sampai ada yang bilang ibu nya kurang gizi nih. 
Helloww ngerti gak sih perasaan ibu hamil itu sensitif lembut selembut salju. Beruntung saya ini ibu hamil yang baik hati, jadi gak saya pentungin satu-satu pake sapu lidi. Alhasil saya khawatir dengan perkembangan si dede, sampai terkadang saya nangis dan mengeluh ke papah.

karena saya dan papah ingin lebih memastikan perkembangan, kesehatan dan usia malaikat kecil kami di dalam rahim ini. Pada tanggal 4 september kami memutuskan untuk melakukan pemeriksaan di klinik yang berbeda. Di rumah dan sepanjang perjalanan menuju klinik si dede saya ajak ngobrol terus.
"Nak, nanti kalau bu bidan periksa, dede nya yang pinter ya sayang"

Sampai di klinik, saya mengurus administrasi. Oh iya saya baru saja mengaktifkan layanan BPJS berdasarkan rekomendasi keluarga untuk berjaga-jaga jika ada masalah persalinan di kemudian hari. Jadi ini pemakaian BPJS perdana. Setelah selesai mengisi daftar hadir pasien, saya langsung diarahkan menuju ruang periksa. Pertama saya disuruh berbaring sambil menekuk kaki lalu menselonjorkan kaki. Bidan meraba dan menekan-nekan perut saya. Lalu mencari detak jantung dede. Tapiii selama hampir setengah jam masih belum ketemu juga.
"Dede nya hari ini gerak ga?" tanya bidan
"Gerak ko bu, aktif banget malahan, tadi juga di ruang tunggu masih gerak" jelas saya
"Kok aneh ya, coba kita langsung USG aja ya. USG nya saya kasih gratis karena baby nya daritadi ga ketauan detak jantungnya. Nanti kalau USG selanjutnya kena biaya 85 ribu karena tidak ditanggung BPJS" kata bu bidan

Bidan mengoleskan gel di perut saya lalu di layar monitor muncul lah gambar (saya sih ga tau itu gambar apaan) hehe
Tapi kenapa kok reaksi bidan seperti orang kaget. Wah kenapa ini? Saya pun berdoa terus dalam hati semoga dede sehat sehat aja. Sambil meneliti hasil USG, bidan bertanya
"Ini beneran umur 25 minggu? Sebelumnya periksa dimana?" tanya bidan
"Di klinik *** bu, memang yang memeriksa waktu itu anak magang" Jawab saya
"Soalnya berdasarkan hasil USG baru berumur 20 minggu, dan jika dilihat dari tinggi perut dan berat badan memang sesuai. Baby nya sehat kok, aktif banget ya gerakan nya, itu lihat muter-muter terus" jelas bu bidan

Subhanallah, alhamdulillah dede nya sehat. Pertama kali lihat dede, bener-bener terharu dan takjub. Papah juga terkesima gitu lihatnya. Percaya ga percaya ternyata ada makhluk kecil mungil yang hidup di dalam rahim saya.

Nah ini nih yang bikin kami terkekeh geli selama di perjalanan pulang. Karena tadi setelah USG gratis selesai, bidan kembali memeriksa detak jantung dede dan wow langsung terdengar dug dug dug 150x/menit.
Hehe lumayan lah yang tadinya niat kami hanya konsultasi saja, karena pengalaman pertama kami belum tau berapa biaya USG. Dalam gambaran kami range harga mungkin 3 ratusan ribu, jadi kami memutuskan akhir bulan saja USG nya setelah papah gajian. Eh ternyata emang rejeki nya si dede haha, akhirnya dapet USG gratis. Dede tauan aja ya sama yang gratis gratisan. Sengaja ngumpet dulu ya sayang, biar bisa dapet USG gratis haha. Biar papah sama bubun nya bisa lihat dede ya
***

Harapan papah dan bubun semoga dede selalu sehat sampai kita bisa bertemu. Gak sabar rasanya menantikan kehadiran dede di dunia. Membayangkannya saja benar-benar bahagia. We love you sayang

Wednesday, October 18, 2017

Berkenalan dengan Test Pack

Selamat hari Rabu semuanya, kali ini saya ingin berbagi cerita yang sebenarnya ga penting-penting banget sih hehe. Tapi ga ada salahnya kan sharing biar yang belum tau menjadi tau. Jangan seperti saya yang sok tauπŸ˜‚

Jadi ceritanya gini pemirsa, sebagai pengantin baru pasti banyak menemui hal baru di kehidupan baru dan pasti selalu menginginkan kehadiran seorang buah hati.

Satu bulan setelah menikah, saya minta tolong sama suami untuk membelikan test pack. Lalu suami bilang "emang udah ada tanda-tanda hamil?"
"Ga tau pah, bubun baca di google sih belum ada tanda-tandanya" pasang muka sedih
"Yaudah jangan sedih, jelek. Ntar malem kita beli ya"

Meluncurlah malam itu kami ke apotek terdekat, sampai di apotek langsung disambut sama seorang apoteker perempuan masih muda. Saya pun langsung menyampaikan niat saya ingin membeli test pack. Namun entah mengapa ekspresi mbak nya langsung berubah curiga gitu. Dalam hati saya pun berkata ish nyebelin banget, berasa mau jitak tuh si mbak-mbak. Mentang-mentang postur badan saya masih seperti anak SMP. Saking gondok nya saya mau pulang lagi ngambil buku nikah trus nunjukin ke si mbaknya.

Gak lama si mbak nanya mau yang merk apa? Nah, saya bingung, lalu saya tanya balik "emang ada merk apa aja? Yang paling murah aja"
Si mbak nya langsung memberikan merk Onam*d dan kalau tidak salah harganya sekitar 2.500. Wah pikir saya murah banget harganya, kirain sampai ratusan ribu gituu. Jdi mau beli banyak. Tapi kata suami beli secukupnya aja. Yaudah deh deal bawa pulang TP 2.

Keesokan harinya setelah bangun tidur pagi, saya baca-baca petunjuk penggunaan.
Petunjuknya penggunaan seperti ini :
Pertama, pada saat buang air kecil, jangan lupa air kencingnya ditampung ke dalam wadah kecil. Oh iya, air kencing nya harus yang pertama kali pada saat bangun tidur pagi.
Kedua, celupkan TP sampai tulisan batas maksimal selama 20 detik. Lalu angkat.
Ketiga, baca hasilnya selama 30-60 detik.

Hasil penggunaan:
1. Invalid Testpack, artinya salah dalam penggunaan testpack, jadi harus, kudu, dan wajib diulang lagi
2. Negatif, hanya ada 1 garis artinya tidak ada kadar hormon hCG atau dengan kata lain tidak hamil. Saran saya lakukan pengecekan kembali satu atau dua minggu kemudian, karena hormon hCG setiap individu berbeda.
3. Positif, ada 2 garis samar dan 2 garis tebal. Namun tidak perlu galau, karena samar ataupun tebal tetap positif hamil.

Setelah dicek, keluarlah hasilnya. Cuma garis 1 berarti negatif dong. Dengan raut wajah sedih dan pasrah, saya bangunin suami sambil nunjukin hasil TP nya. Suami pun mencoba menenangkan hati istrinya yang sedang kalut "Gapapa bun, belum rejeki. Udah ah jangan sedih" *ciumkeningeaaakk πŸ’πŸ˜

Namun hati ini merasa ada yang janggal. Saya rasa disitu sudah sangat jelas petunjuknya, namun ternyata saya salah. Entah apa yang ada dipikiran saya pagi itu. Seharusnya saya tampung air kencing di dalam wadah kecil, saya malah langsung cemplungin itu si TP ke dalam closet dengan durasi waktu lamaaaa bingiiit kira-kira 5 menit xD
Maksud hati sih biar lebih akurat gitu hasilnya. Eh eh ternyata.... hasilnya invalid. Jelas ini merupakan keteledoran saya. Jangan ditiru pemirsaahh...

Akhir cerita, saran saya untuk calon emak-emak baru, jangan sampai salah prosedur menggunakan TP ya hehe..

Tuesday, October 17, 2017

Cinta Tak Direstui? Berjuang!

Apa yang ada di benak kalian jika mendengar kalimat Cinta Tak Direstui ? Nyesek? Sakit? Perih? Pasti yang pernah mengalami, tahu benar seperti apa rasanya. Memang di dunia ini tidak semua yang kita harapkan berjalan mulus, akan ada banyak rintangan yang harus dihadapi untuk mencapai suatu tujuan.
Ada yang mencintai namun tidak dicintai, adapula yang dicintai namun tidak mencintai. Menyatukan dua hati memang tidak mudah. Beruntung aku dicintai oleh seseorang yang aku cintai. Seperti di cerita sebelumnya, kami memang bukanlah sepasang kekasih yang baru kenal saat dewasa. Ya, ia adalah laki-laki yang menjadi sahabatku sejak kecil. Ia tahu benar seperti apa sifat dan keseharianku dulu.

Ia adalah satu-satunya lelaki yang berani aku pajang fotonya di dinding kamarku, ia adalah satu-satunya lelaki yang tau rumahku, dan ia adalah satu-satunya lelaki yang benar-benar aku ceritakan kepada orangtuaku.
Namun, ternyata aku harus menelan kepahitan. Rintangan yang kami hadapi selama menjalin hubungan bukanlah hanya pulsa, kuota, jarak darat & lautan, melainkan restu dari orangtuaku.
Mereka menentang keras hubungan kami, entah apa alasannya. Mungkin mereka ingin yang terbaik untuk masa depanku kelak. Namun, aku yakin! Tujuan dan niat baik akan selalu menjadi yang terbaik.

Memang sejak kami menjalin hubungan pada 26 Juli 2015, ia pernah menyampaikan keinginanya agar aku mau menjadi pendamping hidupnya selamanya dan ingin menemui kedua orangtuaku untuk membicarakan rencana pernikahan. Awalnya aku ragu dengan ucapannya. Apakah mungkin ia bisa manjaga mata dan hatinya hanya kepadaku? Karena LDR bukanlah hal yang mudah. Apalagi kami sangat sulit untuk bertemu.

Cinta yang kami lalui tanpa restu masih sanggup kami jalani dengan canda dan tawa.  Kami sangat bahagia meski kami hanya mampu menyapa rindu via telepon, bukan seperti sepasang kekasih diluar sana yang bisa pergi jalan dan makan berdua setiap hari.
Pada tanggal 4 Februari 2016 ia benar-benar menepati janjinya. Ia mengutarakan niatnya untuk mempersuntingku. Namun ternyata respon kedua orangtuaku tidak seperti dugaan kami. Tak ada sepatah katapun yang terucap dari mulut kedua orangtuaku. Aku tidak menyalahkan kedua orangtuaku. Mungkin saja mereka belum yakin karena ia datang hanya sendiri.
Jegeerrr!! Seperti disambar petir rasanya. Entah perasaan apa yang dirasakan kekasihku saat itu, ia hanya tertunduk diam.

Malam itu ia langsung memutuskan untuk pulang. Suasana hujan dan berpetir. Mataku seakan tak kuasa menahan air mata kala melihat ia pergi semakin jauh melangkah dibawah derasnya gemericik air hujan bersama sejuta rasa sakit yang ia dapat. 
Sesaat kemudian ada pesan singkat masuk di ponselku

"Sayang, aku ga bisa pulang malam ini soalnya ombak besar. Aku tunda jadi besok subuh. Malam ini aku tidur di Pelabuhan aja. Kamu jangan sedih. Aku kuat, aku gpp kok, kita hadapi semuanya sama-sama. Aku bertahan sampe kita bisa nikah"

Sontak aku menangis sejadi-jadinya setelah selesai membaca pesan tersebut 


Setelah malam itu, kami menjalani hari-hari yang cukup berat. Di kota yang berbeda, sulitnya bertemu sehingga konflik yang terjadi hanya dapat diselesaikan via ponsel. Konflik yang terjadi bukanlah ulah aku ataupun dia, bukan pula karena kami saling menyakiti, apalagi karna perselingkuhan. Melainkan sampai kapan harus seperti ini? Pertanyaan yang bahkan kami pun tidak mengetahui jawabannya.
Merasakan sulitnya berdamai dengan rindu ketika rindu datang seolah mencabik-cabik perasaan. 1 jam, 1 menit, 1 detik benar-banar berharga bagi kami.
Entah sudah berapa banyak air mata yang keluar, entah sudah berapa kali aku hampir menyerah, dan entah sudah berapa kali kami saling menguatkan.
Ya! Kami kuat karena mimpi itu teramat indah untuk dilepas begitu saja. Dari rencana pernikahan, punya anak yang lucu, punya rumah, punya mobil, punya usaha sendiri, punya cucu, menjadi keluarga yang bahagia dan sebagainya.

My Weding

Dan ternyata keajaiban itu datang. Disaat aku sudah tidak menginginkan pernikahan dan hanya menikmati hari-hari LDR. Januari 2017 Orangtuaku mengundang kekasihku untuk datang ke rumah. Namun tak ku hiraukan karena aku takut ia hanya akan menelan kekecewaan seperti dulu.

Untuk kesekian kalinya orangtuaku mengutarakan hal yang sama. Akhirnya akupun menyampaikan hal tersebut. Datanglah ia, ditengah-tengah perbincangan terselip kalimat yang bahkan akupun tak mempercayainya.
Gleekk!!! Benarkah ini? Apakah ini hanya mimpi?
Memang kekasihku beberapa kali menghubungi orangtuaku untuk ikut bekerja namun selalu tak pernah ada tanggapan.

Kekasihku memulai hari baru di kota C dengan status sebagai karyawan orangtuaku. Kami bertemu setiap hari meski tidak dapat saling bicara namun setidaknya kami saling tau dan saling melihat. Semuanya perlahan-lahan menunjukan titik terang untuk hubungan kami. Ditengah-tengah kesibukannya bekerja, kami mulai mempersiapkan pernikahan hanya dalam waktu 3 bulan. Kekasihku mulai akrab dengan kedua adikku, orangtuaku mulai menerima kehadirannya.


Tiba pada hari H pernikahan 12 Maret 2017. Moment sakral yang selama ini kami impikan. Setelah ikrar ijab qabul, kekasihku yang kini telah sah menjadi imamku tak kuasa menahan tangis haru. Bagaimana denganku? Tentu saja. Aku seperti mati rasa dan tak percaya dengan semua ini.
"Sayang, tembok besar cin* goyah, kita berhasil hehe ", Candanya 😁
Kini mimpi kami semakin banyak. Terwujud atau tidak yang penting kami selalu berusaha. Karena tak akan pernah ada perjuangan yang sia-sia. Jika gagal menjadi pelajaran, jika berhasil itu merupakan hadiah dari Sang Pencipta. Tugas kita hanyalah bagaimana kita menjaga dan merawatnya agar tetap "INDAH"

Sunday, December 13, 2015

CINTA PERTAMA, Kembali Lagi?

Kali ini aku akan menceritakan sedikit kisah cinta pertama. Sering kali kita mendengar tentang Cinta Pertama. Bahkan setiap insan di bumi ini merasakan cinta & kasih sayang dari dalam kandungan hingga akhir usia. Namun, tidak banyak orang mengetahui arti cinta sebenarnya. Deskripsi masing-masing orang berbeda-beda. Ya, karena cinta hanya dapat dirasakan oleh hati.
***

Dahulu aku adalah seorang anak gadis kecil yang selalu dikucir dua seperti kuda. Aku tidak cantik, tidak tinggi, aku mempunyai lingkar mata panda, namun orang bilang aku hitam manis. Aku anak pertama bagi kedua orang tuaku. Meski beliau sibuk bekerja, namun aku tidak kekurangan kasih sayang. Ada banyak orang yang menyayangiku. Meski aku tergolong anak yang pendiam, tetapi aku bermain layaknya anak kecil pada umumnya, pada masa itu gadget masih sangat jarang, kami hanya bermain permainan tradisional, maka karna itulah masa-masa kecilku mempunyai banyak teman.
Pada tahun 2001/2002 aku mulai menjadi siswi di TK Raudhatul Athfal Perwanida 1 Bandar Lampung. Bertemu dengan teman serta guru-guru yang baik. Disinilah tempat kedua ku belajar menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mewarnai. masa taman kanak-kanak menyenangkan hanya sebatas bermain-main.

Setelah lulus TK, aku daftar di SD Negeri 1 Pecoh Raya, Bandar Lampung. Aku bertemu lagi dengan teman TK dan kami bersahabat, dia laki-laki. Dia putih, ganteng, kurus, lebih tinggi daripada aku. Setiap hari kami bermain bersama, mencari kecebong di got besar, mencari buah seri dia memanjat pohon dan aku menunggu di bawah, pulang pergi sekolah bareng, bercandaan di jalan bali, aku ngambek jalan duluan dan tiba-tiba balik nyamperin dia hanya untuk ngasih tau karena ngelihat sesuatu yang aneh, lari-lari karena ada orang menakutkan. Pada awalnya semua biasa saja, namun suatu hari kami pulang sekolah Ia melindungiku saat ada beberapa anak laki-laki seusia kami, mereka berusaha menggangguku. Meski biasanya ia selalu menjadi sosok pahlawanku, karena orang tuaku di luar kota maka ia menjadi tempat aku mengadu kala aku sedih, namun kali ini berbeda, hari itu merubah segala nya, aku merasakan bahwa aku selalu menginginkan kehadirannya. Aku masih belum mengerti semua ini. Sejauh ini kami masih bersahabat dengan baik.
***

Kami dihadapkan pada kenyataan bahwa tidak selamanya kami selalu bersama. Setiap pertemuan selalu diakhiri dengan perpisahan. Saat kenaikan kelas 4 tahun 2006 aku dipindahkan sekolah karena harus ikut orang tuaku. Memang sudah sejak lama aku mengetahui rencana perpindahan ini namun aku lebih memilih untuk tidak menceritakannya. Aku berpamitan dengan mamahnya, tatapan mataku seakan menyapu setiap sudut ruangan. Dimana dia? Kenapa disaat aku akan pergi jauh dia tidak ada. Aku pergi dengan perasaan kecewa, aku pergi membawa perasaan yang entah apa namanya.
Sejak saat itu sampai tahun 2015 aku benar-benar kehilangan kabar tentangnya. Meski aku selalu berusaha mencari tau keberadaannya, namun tetap saja sia-sia. kami hanya bertemu satu kali, berpapasan di jalan, lalu bersalaman dan mata kami saling pandang tanpa berbicara sepatah kata. Hingga kami berlalu begitu saja meninggalkan bayangan. Masih teringat jelas, itu sungguh menyakitkan.

Tidak seperti Idul Fitri tahun-tahun sebelumnya, tahun 2015 ini justru aku tidak bersemangat pulang kampung. Satu minggu aku menghabiskan waktu yang sangat membosankan. Setiap hari aku menunggu di tempat ini, seakan sudah menjadi kegiatan rutin. Aku merengek, hari Minggu agar secepatnya pulang, karena aku sadar, ini terulang kembali, seseorang yang diharapkan kehadirannya tidak pernah muncul. Aku berfikir mungkin saja ia sudah  bahagia dan melupakanku, jadi untuk apa aku bertahan. Aku harus melupakan semuanya.

Hari minggu tiba, perasaan kesal menghampiriku. Benar saja, lantaran schedulle kepulangan dibatalkan. Kekesalan aku berlanjut hingga malam. Aku keluar jalan-jalan ke depan rell kereta api untuk mencari udara segar, tanpa sengaja aku melihat seseorang seperti di masa lalu namun ada banyak perbedaan. Ya, itu memang bukan dia, itu adalah adiknya yang dulu selalu didorong-dorong naik sepeda kecil.

"RISDIYANSYAH"
26 Juli 2015. Nama yang selalu aku rindukan. Aku add friend pada akun SNS nya dan segera ada konfirmasi. Perasaan bahagia namun ada kekecewaan karena hampir setengah jam pesanku baru mendapat balasan. Setelah aku baca pesan bahwa ia mengenaliku dan masih mengingataku. Ahh daebak! Andai saja aku punya sayap, aku pasti akan terbang melayang karena bahagia yang berlipat ganda. Kami ngobrol dan saling lempar candaan melalui SNS hingga larut malam.
Awalnya aku semangat pulang, tetapi aku ingin lebih lama lagi berada di Lampung. Pagi ini untuk kedua kalinya aku pergi lagi tanpa berpamitan. Aku berharap dia menemuiku untuk mengucapkan hati-hati di jalan. Tapi itu hanya sebuah harapan semu. Gwaenchanha.
Setelah aku sampai rumah, aku dikagetkan dengan pengakuan tentang perasaannya yang dari dulu ia pendam. jinjja? Atau itu hanya sebuah lelucon? Namun tidak dapat dipungkiri, aku bahagia . Setidaknya selama ini aku tidak sendirian menjaga hati ini.
***
Inikah yang dinamakan takdir? Setelah 9 tahun dipisahkan dengan orang tersayang, lalu dipertemukan lagi? Meski sekarang kita terhalang daratan & lautan. Semoga kisah ini Happy Ending ♡♡♡
SNS = Social Networking Site (SNS) atau biasa disebut juga jaringan sosial didefinisikan sebagai suatu layanan berbasis web yang memungkinkan setiap individu untuk membangun hubungan sosial melalui dunia maya seperti membangun suatu profil tentang dirinya sendiri, menunjukkan koneksi seseorang dan memperlihatkan hubungan apa saja yang ada antara satu member dengan member lainya dalam sistem yang disediakan
DAEBAK = ”λŒ€λ°•” daebak = artinya menggambarkan sesuatu yang mengagumkan, menakjubkan, wow, awesome.
GWAENCHANA = Tidak apa-apa
JINJJA = Benarkah?

Foto pertemuan pertama kali setelah pisah 9tahun (13 Oktober 2015)
Pertemuan kedua (11 November 2015)

Tuesday, April 21, 2015

Awal Cinta, KOREA

Annyeonghasseo..
Tulisan pertama aku di Blog, harap maklum kalau masih blangcengcong ( apasih :D ). Sebenernya sudah sejak lama aku bikin  Blog tapi karna banyak tugas kuliah alhasil baru sempat nulis.. Oke baiklah lupakan..

Aku ini termasuk orang yang sama sekali tidak suka hal yang berbau korea apalagi K-POP. Pokoknya anti se-anti anti nya (mianhae). Kalau ada teman yang sibuk ngebahas bias mereka, aku sering marah-marah ga jelas.
But, you know?
Ceritanya seperti ini, pada suatu hari (haha seperti mendongeng) aku nonton drama korea It's Ok it's love, ada salah 1 pemeran bernama "Kang Woo" berperan sebagai halusinasi penulis Jang masa kecil. Disitu kalau chingudeul lihat tatapan mata seorang Kang Woo dan perhatikan bibirnya, astagaaa langsung terbayang sampai ke mimpi. Tapi serius, sejak itu aku jadi mencari info siapakah sosok Kang Woo yang sebenarnya?

searching kesana kemari. Dan tadaaaa, dia adalah Do Kyung Soo. tak hanya sampai situ. Aku masih penasaran mencari info tentang dia, ternyata dia tergabung dalam BoyBand Korea EXO. Ah elah, kenapa harus boyband? :( whatever lah, EXO terbagi atas 2 grup EXO-K untuk korea, EXO-M untuk china. Tapi mianhae aku masih belum hafal nama & wajah mereka secara personal. Aku cuma tau Do Kyung Soo, but aku pasti akan mengetahui semuanya :)
Setelah tau semua tentang D.O,  aku langsung download lagu, video di youtube, film. Lagu EXO asli enak banget, keren. Duh jadi makin makin. Boyband terKeren (y) prok prok prok.

Ini permasalahan yang selalu bermain dipikiran :( aku sangat sangat ingin ke korea bertemu mereka. Tapi andai aku kesana, apakah mungkin bisa semudah itu bertemu D.O & EXO. Sadar lah itu hanya mimpi. Oke baiklah, alternatif kedua EXO pasti akan kembali konser ke Indonesia. Aku harus, harus dan harus bisa live konser EXO. Fighting~~ Aku akan menabung, yes! because of D.O

Oke cukup sudah, melihat pembaca mulai kesal, sebaiknya aku harus segera menyudahi tulisan ini. Gomawo sudah bersedia mampir :) Sampai jumpa di tulisan berikutnya..